Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label islam

MERAIH AMPUNAN ALLAH AL-GHAFUR DI BULAN RAMADHAN YANG MULIA<

  MERAIH AMPUNAN ALLAH AL-GHAFUR DI BULAN RAMADHAN YANG MULIA http://almanhaj.or.id/content/3144/slash/0/meraih-ampunan-allah-al-ghafur-di-bulan-ramadhan-yang-mulia/ Di antara nama Allah Azza wa Jalla adalah al-Ghafûr (Yang Maha Pengampun), dan di antara sifat-sifat-Nya adalah maghfirah (memberi ampunan). Sesungguhnya para hamba sangat membutuhkan ampunan Allah Azza wa Jalla dari dosa-dosa mereka, dan mereka rentan terjerumus dalam kubangan dosa. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: لَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَذَهَبَ اللََّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُوْنَ فَيَسْتَغْفِرُوْنَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian, dan Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia akan mengampuni mereka. [HR. Muslim, no. 2749] Dosa telah ditakdirkan pada manusia dan pasti terjadi. Allah Azza wa Jalla telah mensyariatkan faktor-f...

Mencium Anak-Anak Mendatangkan Rahmat Allah !!

  Yang Kadang Terlupakan Oleh Kedua Orang Tua : Ternyata Mencium Anak-Anak Mendatangkan Rahmat Allah !! Sering kita dapati seseorang yang mendidik anaknya dengan cara yang keras…dengan menggunakan pukulan..bahkan tendangan… Bahkan jika tangannya telah lelah memukul maka iapun menggunakan tongkat atau cambuk untuk memukul anaknya. Sementara jika bertemu dengan sahabat-sahabatnya jadilah ia orang yang paling lembut dan ramah. Memang benar bahwa boleh bagi seorang ayah atau ibu untuk mendidik anaknya dengan memukul, akan tetapi hal itu keluar dari hukum asal. Karena hukum asal dalam mendidik…bahkan dalam segala hal adalah dengan kelembutan. Kita –sebagai orang tua- tidak boleh berpindah kepada metode pemukulan kecuali jika kondisinya mendesak. Itupun tidak boleh dengan pemukulan yang semena-mena, semau kita, seperti pukulan yang menimbulkan bekas…terlebih lagi yang mematahkan tulang… Sering syaitan menghiasi para orang tua dengan  m...

Ya Allah terimalah keimananku

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Tidak ada perkara yang lebih penting di dunia ini selain perkara iman? Kesuksesan manusia di dunia dan akherat sejauh mana manusia ada iman dan amal sholeh yang sempurna dalam dirinya.Lalu apakah iman kita sudah diakui oleh Allah subhanahu wata'la? Orang-orang salaf terdahulu imannya diakui oleh Allah setelah berjuang dengan mengorbankan harta dan dirinya bahkan nyawaya untuk menegakkan kalimatullah di muka bumi yaitu dengan melakukan kerja kenabian yaitu da'wah ilalllah, mengajak menusia mentauhidkan Allah subhanhu wata'ala. Orang yang baru masuk islam ketika itulangsung berdakwah kepada orang kafir Quraisy lainnya walaupun nyawa taruhannya, dengan inilah iman para sahabat terbentuk sehingga menghujam di hati seperti pohon yang akarnya menhujam ke bumi. Inipun iman para sahabat belum diakui oleh Allah azzawajalla. Surat Al Ankabut ayat 2-3: [2] Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ...

NGERI HATIKU MEMBACA AYAT -AYAT INI

Surat Al Mulk (8) "hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: ""Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?""" (9) "Mereka menjawab: ""Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: ""Allah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar""." (10) "Dan mereka berkata: ""Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala""." (11) Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. (12) Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan me...

Menyongsong Khilafah 'Ala Minhaj Nubuwwah

Rasulullah Sallallahu �alaihi wa Sallam bersabda: Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah �ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan �Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah �ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.� [HR Ahmad dan Baihaqi dari Nu�man bin Basyir dari Hudzaifah r.a] Terbentuknya khilafah ‘ala minhaj nubuwwah berawal dari masyarakat dunia yang m...