Langsung ke konten utama

Dalil Gerak dari Masjid ke Masjid untuk memakmurkannya

 Al-Isra' 17:1


سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ 


Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.


Dulu ketika ayat ini diturunkan jumlah masjid ketika itu baru ada 2 masjid. Rosulullah melakukan perjalanan utk ibadah mendekatkan diri kepada Allah taala.

Sunnah Rosulullah shalallahu alaihi wasalam ini yaitu safar dari masjid ke masjid sudah di amalkan oleh Ikhwan Jamaah tabligh dgn konsisten dan terkoodinir,pergerakan yg lain blm ada yg mengamalkan sunnah ini.


Dan Rosulullah melarang sahabatnya utk melakukan perjalanan dlm rangka utk ibadah ke tempat selain masjid. dalam sabdanya 

Rasulallah SAW bersabda, “Janganlah (kalian) mengkhususkan melakukan perjalanan kecuali menuju tiga masjid, (yaitu) Masjidil Haram (Mekkah), Masjidku (masjid Nabawi Madinah), dan masjid al-Aqsha (Palestina)”.  (H.R. Bukhari-Muslim).

Ketika Rosulullah bersabda tentang hadits ini dulu masjid diseluruh dunia baru ada 3 masjid ini.


Allah berfirman 

At-Taubah 9:18


إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ 


Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.


dan hadits nabi shalallahu alaihi wasalam

Riwayat imam Thabrani

Dari Abu Umamah Ra. Rosulullah Saw. Bersabda "Pergi ke masjid baik pada waktu pagi maupun sore hari, termasuk jihad dijalan Allah.


Rosulullah Saw bersabda Al ardhu kulluha masjidun Illa maqbarota wal hammam yg artinya

Seluruh bumi adalah masjid, kecuali kuburan dan tempat pemandian/kamar mandi.(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi dan Ahmad)


Allah taala perintahkan kita utk berjalan di muka bumi selama 4 bulan 


At-Taubah 9:2


فَسِيحُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى ٱللَّهِۙ وَأَنَّ ٱللَّهَ مُخْزِى ٱلْكَٰفِرِينَ 


Maka berjalanlah kamu di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.


Perintah ini awalnya ditujukan kepada orang musyrikin Mekah tetapi hakekatnya perintah Allah itu utk orang beriman sampe hari kiamat


Niat amal bergerak 4 BLN utk memakmurkan masjid masjid Allah segera bergabung dgn jamaah tabligh mereka adalah para ghuroba 

Orang yg asing dan beruntunglah orang yg asing.

Menjadikan umat akhir zaman ini menjadi awalnya dulu yaitu muhajrin dan Anshor

Allah taala berfirman

At-Taubah 9:100


وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًاۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ 


Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.


Al-Anfal 8:74


وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوٓا۟ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّاۚ لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ 


Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.


Mereka bekerja sama secara ijtimaiat dgn gerak dan tertib yg sama diseluruh dunia yaitu utk memakmurkan masjid masjid Allah 

Berusaha bagaimana laki laki yg sdh baligh semua mendirikan sholat berjamaah dimasjid serta menjadi pengiklan dan merketingnya Allah taala

Mereka bergerak keseluruh Dunia utk menceritakan kehebatan Allah taala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ya Allah terimalah keimananku

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Tidak ada perkara yang lebih penting di dunia ini selain perkara iman? Kesuksesan manusia di dunia dan akherat sejauh mana manusia ada iman dan amal sholeh yang sempurna dalam dirinya.Lalu apakah iman kita sudah diakui oleh Allah subhanahu wata'la? Orang-orang salaf terdahulu imannya diakui oleh Allah setelah berjuang dengan mengorbankan harta dan dirinya bahkan nyawaya untuk menegakkan kalimatullah di muka bumi yaitu dengan melakukan kerja kenabian yaitu da'wah ilalllah, mengajak menusia mentauhidkan Allah subhanhu wata'ala. Orang yang baru masuk islam ketika itulangsung berdakwah kepada orang kafir Quraisy lainnya walaupun nyawa taruhannya, dengan inilah iman para sahabat terbentuk sehingga menghujam di hati seperti pohon yang akarnya menhujam ke bumi. Inipun iman para sahabat belum diakui oleh Allah azzawajalla. Surat Al Ankabut ayat 2-3: [2] Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ...

SYIRIK DAN MACAM-MACAMNYA

SYIRIK DAN MACAM-MACAMNYA Oleh  Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Ahlus Sunnah wal Jama'ah sepakat bahwa syirik merupakan bentuk kemaksiatan yang paling besar kepada Allah Azza wa Jalla, syirik merupakan sebesar-besar kezhaliman, sebesar-besar dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mengetahui tentang syirik dan berbagai macamnya merupakan jalan untuk dapat menjauhi-nya dengan sejauh-jauhnya. A. Definisi Syirik Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Asma dan Sifat-Nya [2]. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: "Syirik ada dua macam; pertama syirik dalam Rububiyyah, yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta, sebagaimana firman-Nya: قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ ...